Pola: Subjek + Keterangan + Objek + Kata kerja
Pola
kalimat dalam bahasa jepang berbeda dengan pola kalimat dalam bahasa
Indonesia.Pola kalimat dalam bahasa jepang yaitu Subjek-Objek-Predikat
,sedangkan pola kalimat dalam bahasa Indonesia yaitu
Subjek-Predikat-Objek.Dalam bahasa jepang apabila ada kata keterangan maka kata
tersebut diletakkan setelah subjek atau sebelumnya.
Contoh
dalam kalimat
私は帰ります
Watashi
wa kaerimassu
I back
home
Saya
pulang
私は御飯を食べます
Watashi wa gohan wo tabemasu
I eat rice
Saya makan nasi
私は教室でべんきょうします
Watashi wa kyoushitsu de benkyou shimasu
I study in the class room
Saya belajar dikelas
私はレストランでたこ焼をたべます
Watashi wa resutoran de takoyaki wo tabemasu
I eat takoyaki at restorant
Saya makan takoyaki direstoran
私はきのうレストランで日本の料理を食べました。
Watashi wa kinou resutoran de nihon no ryouri wo
tabemashita
I ate japan food at restorant yesterday
Saya makan makanan Jepang kemarin
Contoh 1:
berpola Subjek + Predikat
Contoh 2: berpola
Subjek + Objek + Predikat
Contoh 3:
berpola Subjek + Keterangan + Predikat
Contoh 4:
berpola Subjek + Keterangan + Objek + Predikat
Contoh 5:
berpola Subjek + Keterangan waktu + Keterangan tempat + Objek + Predikat
Untuk contoh kalimat 5 kata keterangan waktu selain
bisa diletakkan setelah subjek juga bisa diletakkan sebelum subjek.Jadi
kalimatnya jadi seperti ini:
~ きのう私はレストランで日本の料理をたべました。
Kinou watashi wa resutoran de nihon no ryouri wo
tabemashita.
Yesterday I ate japan food at restorant
Kemarin saya makan makanan jepang di restoran
Perlu
diperhatikan bahwa kalimat bahasa jepang memiliki chiri kas ,yaitu selalu
meletakkan kata kerja di akhir kalimat.Apabila kalimat tersebut memiliki subjek
yang diikuti kalimat transitif ( kata kerja yang mengenai tindakan langsung /
kata kerja yang memerlukan objek ) maka sesudah Objek diberi partikel “O”.